Pandeglang,cnwbanten.id – Aksi unjuk rasa ribuan guru madrasah swasta menuntut bisa seperti guru sekolah negeri, diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari Pandeglang Banten, pada hari Kamis 30 Oktober 2025 ini mendapat respon kurang baik dari kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang, Lukmanul Hakim.
Aksi unjuk rasa ribuan guru madrasah di depan Istana Negara menurut Lukman Hakim hanya merepotkan pemerintah.
Ujungnya Lukmanul Hakim meminta maaf utamanya kepada para guru madrasah asal Pandeglang Banten, apabila terdapat ucapan atau pemberitaan yang menimbulkan ketidaknyamaan atau kesalahpahaman.
” Justru saya sangat mengapresiasi perjuangan para guru madrasah yang mengabdi dan berjuang mendidik generasi bangsa dengan segala keterbatasannya, ” kata Luqmanul hakim seperti yang diunggah di akun instagram @kemenagpandeglang, pada hari Sabtu (1/11).
Luqmanul Hakim juga mengajak semua pihak untuk menjaga suasana tetap tenang dan penuh kebersamaan juga saling menghormati.
Sementara itu sebelumnya reaksi keras disampaikan oleh kalangan guru atas ucapan Luqmanul Hakim.
Peryataan tersebut dinilai tidak ada empati atas perjuangan para guru madrasah yang sedang memperjuangkan nasibnya.
Koordinator Aksi Nasional Guru Madrasah, Fahru Rizal, juga menilai pernyataan Luqmanul Hakim meremehkan aksi para guru madrasah yang menyebut aksi tersebut hanya merepotkan pemerintah.
” Sebelum aksi kami sudah melalui jalur audensi dengan berbagai pihak,” ujar Fahru Rizal.
