Banten, cnwbanten.id – Gubernur Provinsi Banten Andra Soni saat menjenguk Repan korban begal di Rumah Singgah Provinsi Banten di kawasan Tebet Jakarta Selatan mengatakan bahwa Rumah Singgah Pemprov Banten terbuka untuk semua warga Banten.
” Jadi kalau ada warga Banten yang sedang ada di Jakarta ya kesini saja, ini terbuka untuk semua warga Banten, ” Kata Andra Soni di Rumah Singgah Pemprov Banten, Jumat (7/11).
Bahkan untuk warga Baduy yang tengah berjualan keliling di jakarta juga bisa ke Rumah Singgah tersebut bahkan bisa menitipkan dagangannya. Sedangkan bagi warga Banten yang tengah mengurus keperluan atau bantuan misalkan sedang mengurus keluarga yang sakit di rumah sakit, bisa menempati rumah singgah.
“Jadi kalau ada saudara saudara kita dari Banten yang sedang ada perlu bantuan, misal ada yang sedang berobat seperti sakit kanker, kan mereka pulang pergi, kadang nginep di selasar selasar rumah sakit nanti yang sehat jadi sakit. Jadi untuk warga Banten yang sedang ada permasalahan ya, gak harus yang sakit saja ya. Yang sedang ada permasalahan lain atau butuh biaya kesini saja ya, ” ujarnya.
Seperti yang diketahui bahwa Gubernur Provinsi Banten Andra Soni menjenguk Repan (16) yang menjadi korban begal di rumah Singgah Pemerintah Provinsi Banten di kawasan Tebet Timur Jakarta Selatan.
Gubernur Andra Soni dalam kesempatan itu juga menanyakan kondisi kesehatan kepada Repan pasca pembegalan yang menimpa dirinya, Ia juga meminta kepada pihak Rumah Singgah Pemprov Banten untuk merawat Repan hingga kondisi kesehatannya pulih.
“Sekarang biarkan Repan disini, sampai Repan harus fit dan tidak ini kan tidak perlu diinfus ya, ” Kata Gubernur Banten Andra Soni kepada Petugas Rumah Singgah Provinsi Banten dan keluarga Repan, Jumat (7/11).
Terkait dengan perawatan terhadap Repan, sebagai Gubernur Provinsi Banten, Andra Soni juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Rumah singgah dan semua yang terlibat saat mengevakuasi Repan pasca kasus pembegalan hingga kondisinya pulih.
” Saya juga berterima kasih kepada Rumah Singgah di Jakarta dan kita harus terus berkoordinasi terkait perkembangan Repan, ” Ujarnya.
Repan (16) menjadi korban pembegalan saat berjualan madu di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat Pada hari Minggu (3/11) pukul 04.00 WIB menjelang pagi.
Korban mengalami luka bacok dari senjata tajam pelaku di bagian tangan dan barang jualannya dirampas pelaku.
Selain mengalami luka bacokan, Repan juga harus kehilangan uang tunai sebesar Rp 3 juta,10 botol madu dan ponsel milik temannya yang ia pinjam
