Tangerang, cnwbanten.id – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) atau Bank Banten membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp10,7 miliar hingga akhir kuartal III/2025. Demikian dikutip dari bisnis.com.
Dilansir dari laporan keuangan perseroan, nilai tersebut meningkat 43,34% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp7,47 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kinerja tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14,69% YoY menjadi Rp147,37 miliar.
Meskipun laba operasional perseroan hanya senilai Rp10,62 miliar, atau lebih keci dari Rp34,82 miliar pada periode akhir September 2024, tetapi Bank Banten membalikkan beban non-operasional lainnya dari Rp27,4 miliar menjadi pendapatan non-operasional lainnya senilai Rp84 juta.
Dari situ, BEKS mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang sembilan bulan tahun ini. Dengan realisasi itu, laba bersih per saham Bank Banten senilai Rp0,21 dari sebelumnya Rp0,14.
Pada periode yang sama, Bank Banten membukukan aset senilai Rp9,51 triliun per akhir September 2025, naik 24,15% secara tahunan dari Rp7,66 triliun. Dari sisi fungsi intermediasi, terdapat kenaikan kredit sebesar 22,01% menjadi Rp4,45 triliun.,
Himpunan DPK perseroan tercatat Rp6,54 triliun atau naik 26,99% YoY menjadi Rp6,54 triliun dengan rincian giro senilai Rp1,77 triliun, tabungan Rp578,8 miliar, dan deposito senilai Rp4,19 triliun.
Sementara itu, untuk rasio keuangan Bank Banten mencatatkan kecukupan modal (CAR) sebesar 40,05% dari 43,38% pada kuartal III/2024. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross mengalami perbaikan dari 9,86% menjadi 5,53%, sedangkan NPL net turun dari 1,83% menjadi 1,72%.
Rasio margin bunga bersih (NIM) mengalami penurunan dari 3,27% menjadi 3,09% dengan rasio BOPO sebesar 97,72% dan pinjaman terhadap simpanan (LDR) sebesar 67,98%. Perseroan saat ini memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp1,3 triliun per kuartal III/2025 atau sedikit naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,24 triiliun per akhir September 2024. (*)
