Tangerang,cnwbantenn.id – Aksi Koalisi Rakyat Banten yang digelar di Tugu Mauk Tangerang Banten semakin sore semakin sore semakin bertambah. Ratusan massa aksi yang menolak pembangunan Pantai Indah Kapuk 2 ini berlangsung sejak siang tadi,Senin (10/11).
Selain aksi orasi, pendemo juga menggelar aksi teatrikal sebagai simbol perlawanan dengan memotong beberapa bebek dan darahnya dilumuri ke beberapa foto yang ada termasuk foto Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo.
” Ini adalah bentuk perlawanan kami kepada oligarki, ” kata Orator dari atas mobil komando, Senin (10/11).
Sementara akai ini nyaris ricuh setelah adanya puluhan orang yang mengaku sebagai warga Mauk Tangerang yang memprotes ruas jalan diblokir pendemo.
Bahkan ada beberapa yang meminta agar pada pendemo sesuai dengan janji yang hanya akan menggelar akak hingga pukul 15.00 WIB sore.
” Ini sudah jam tiga sore, ruas jalan ini mau dipakai. Kasihan itu anak anak sekolah yang sebentar lagi pulang, ” kata pemprotes aksi.
Beruntung aparat kepolisian Polres Tangerang yang memblokade kedua kubu sigap dan mencegah adanya bentrokan kedua kubu.
Sebelumnya sekitar 150 orang yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Banten menggelar aksi unjuk rasa di bundaran Tugu Mauk Tangerang.
Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB ini mendapat penjagaan ketat dari aparat Kepolisian Polres Tangerang Banten.
Ada sepuluh tuntutan dari Koalisi Rakyat Banten dalam aksi unjuk rasa menolak pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Beberapa tuntutan dari Koalisi Rakyat Banten diantaranya adalah menuntut pemerintah untuk segera dan serta merta menghentikan PIK-2 milik Aguan dan Anthoni Salim termasuk proyek lainnya yang telah menyengsarakan Rakyat Banten.
Menuntut kehadiran negara untuk melindungi wilayah kedaulatan dan tanah milik rakyat yang saat ini dirampas oleh oligarki.
Tangkap dan adili pelaku perampasan tanah seperti Aguan, Anthoni Salim, Nono Sampono, dan Al Hafania Ujaya serta oknum oknum aparatur sipil dari oknum pemerintah daerah (Pemda) hingga aparatur Desa.
” Selain itu juga aksi ini juga menolak truk tanah PIK-2 melintas di jalan raya yang dibiayai oleh negara dan menuntut biaya perbaikan jalan ke pengembang PIK2, ” kata salah satu orator dalam aksi tersebut, Senin (10/11)
Sementara itu aksi ini juga mendapat penolakan dari spanduk spanduk yang terpajang di area sekitar tugu Mauk.
Dimana spanduk spanduk tersebut berisikan penolakan aksi mengarah kepada alsi politik maupun aksi terkait ijazah Jokowi.
