Tapanuli, cnwbanten.id – Sedikitnya tujuh warga menjadi korban banjir dan tanah longsor di Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, setelah hujan deras mengguyur sejak Senin (24/11/2025) hingga Kamis (27/11/2025).
Tak itu saja, bencana tanah longsor terjadi sejak Rabu (26/11/2025) sekira pukul 02.00 WIB, mengakibatkan satu rumah warga Desa Pagaran Pisang tertimbun.
Pasca longsor sejumlah korban yang masih satu keluarga berhasil dievakuasi tim SAR gabungan. Ketujuh korban meninggal dunia tersebut adalah Bangun Sitompul (45), Rey Bastian Sitompul (1), Aksel Hutagalung (6 bulan), Cantika Sitompul (11), Nurmaida Hutagalung (64), Tasya Sitompul (8), serta satu korban yang belum diketahui identitasnya.
Terkait dampak bencana tanah longsor dan banjir bandang ini 17 orang dikabarkan hilang dan hingga kini masih dilakukan pencarian di tiga titik yang berbeda di kawasan Sibolga.
Ke-17 orang yang hilang di antaranya adalah Nerla Simanjuntak (52), Sumiati (52), Nur (40), Ayu (35), Amel (10), seorang nenek berusia sekitar 60 tahun, Joksan Hutabarat (55), Tiomina Simamora (54), dan Indri Laura Hutabarat (14).
Lalu pada lokasi kedua, korban hilang adalah Seri Hutagalung (60), Jones Sitompul (32), serta seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan yang diduga berada di dalam rumah.
Baca Juga : Jet Tempur India Jatuh di Dubai Qatar
Pada lokasi ketiga korban hilang adalah Gusmeri, Erni Soer br Panggabean, Nita Ayu, Yola, dan Arkana Prasaja berusia 1,5 tahun.
Bencana ini dipicu tingginya intensitas hujan yang membuat tanah menjadi labil dan bergerak menimbun rumah serta pemukiman warga. Tim gabungan TNI–Polri, BPBD, Basarnas, dan masyarakat masih berupaya melakukan pencarian meski terhambat cuaca yang belum membaik serta medan yang tertutup lumpur dan batu besar.
Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati mengingat kondisi tanah yang masih berpotensi bergerak. Upaya pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban berhasil ditemukan. Aparat mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan menjauhi area rawan longsor mengingat hujan deras masih berpotensi turun kembali.
Sementara bencana banjir bandang dan tanah juga terjadi di Sumatera Barat dan Provinsi Aceh.
Di Provinsi Aceh Tenggara banjir bandang terjadi Babussalam yang mengakibatkan jembatan Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara penghubung Kecamatan Babussalam dengan 3 kecamatan, yakni Kecamatan Lawe Alas, Tanoh Alas, Babul Rahmah, putus total.
Seorang warga setempat, Amalia mengaku saat itu dirinya bersama warga terjebak dan meminta pertolongan kepada tim penyelamat.
Untuk wilayah Lhokseumawe juga sama. Banjir sertinggi 2 meter ini nyaris menenggelamkan rumah dan warga juga masih kesulitan untuk dievakuasi.
“Teman saya masih di sana dia terjebak banjir belum ada evakuasi. Di sana ada bayi juga,” kata Rio dalam pesan singkat ke cnwbanten.id
Sementara itu di Sumatera Barat banjir bandang mengakibatkan ruas jalan terputus.
“Jalan Koto Ranah Muaro Aia, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, ambruk diterjang arus sungai yang deras pada Kamis (27/11/2025),” kata pembuat video yang viral di media sosial. (why)
