H Akhmad Jajuli, Pegiat Banten yang Telah Tiada

SORE tadi, Mang Uding mendapat pesan WhatsApp (WA) dari salah satu sahabat lamanya. Mang Uding biasa memanggilnya “Si Uda”.

Rupanya, Si Uda lagi berduka. Seseorang yang dianggapnya sebagai senior, guru, sekaligus sahabat telah meninggal dunia. Mendadak.

Meski mengenal hanya sebatas saja dengan almarhum, tapi Mang Uding juga turut bersedih. Juga sedih membaca WA dari Si Uda yang sepertinya begitu kehilangan.

Inilah isi WA Si Uda yang dikirim ke Mang Uding, Minggu sore 22 November 2025, sekira pukul 16.30 WIB :

**

Slamat jalan, Ka Haji,..
Senior, guru, sekaligus sahabat,.

Innalilalhi wa innailaihi roji’uun.
Beliau Berpulang ke Rahmatullah, hari ini, Sabtu 22 November 2025, sekira pukul 09.00 WIB. Di RSUD Dradjat, Kota Serang dan dimakamkan di kampung halamannya di Malimping, Kabupaten Lebak.

Kemungkinan, serangan jantung. Kabar itu mendadak tersiar di grup WhatsApp. Pastinya, anggota grup, termasuk saya, amat terkejut. Tak menyangka. Tapi, itulah takdir Sang Kuasa.
Semoga almarhum husnul khotimah. Aamiin.

***

Saya mengenal Ka Haji Akhmad Jajuli sejak tahun 2000-an ketika saya bertugas di wilayah Serang,.

Saat itu, Ka haji memanggil saya dengan sebutan “Kang” (sebutan orang Sunda) ,..
Lalu, berubah dan berganti-ganti. Kadang “Kang Indra”, kadang “Bang Indra” (setelah tahu kalo saya lama tinggal di Tangerang).

Kemudian, setelah beliau tahu kalo saya menikah dengan orang Minang dan juga saya punya keturunan Minang, beliau menyapa atau memanggil saya dengan sebutan “Uda Indra”.
Itu berlangsung sampai sekarang. Sebagian kawan yang lain pun, akhirnya ikut-ikutan menyapa saya dengan sebutan “Uda Indra”.

Dari sini, kita sudah bisa menilai kalo Ka Haji adalah orang yang pandai bergaul, pandai menyesuaikan diri, dan paling utama adalah pandai menjaga etika. Jika dilihat dari usia, beliau jauh lebih senior dari saya. Tapi, tetap menempatkan saya sebagai “Akang, Abang, dan Uda”.

Ka Haji dikenal sebagai aktivis atau pegiat di Provinsi Banten. Ia banyak kenal orang dan dikenal banyak orang. Beragam organisasi digelutinya. Lintas bidang. Lintas sektoral. Organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, organisasi olahrga, organisasi keluarga mahasiswa, organisasi politik, dan organisasi-organisasi lainnya.

Maka, tak salah, kalo Ka Haji saya sebut sebagai senior, guru, sekaligus sahabat. Saya banyak belajar darinya dan saya juga sering bersamanya di organisasi.

Komunikasi saya terbilang intens di Oktober hingga awal November lalu. Terakhir, saya berinteraksi, berdiskusi, bercanda gurau, dan berbincang santai dengannya pada Minggu 2 November 2025. Di Hotel Lemo Kelapadua, Kabupaten Tangerang. Dalam acara Muskab KORMI Kabupaten Tangerang. Di mana, Ka Haji adalah Plt Ketua KORMI Kabupaten Tangerang.

Saya pun sempat WhatsApp beliau, memberi ucapan selamat dan sukses karena telah berhasil melaksanakan tugasnya sebagai Plt Ketua untuk menggelar Muskab Tangerang.
Bahkan, hasilnya pun memuaskan.
Wakil Bupati Tangerang Ibu Intan Nurul Hikmah terpilih sebagai Ketua KORMI Kabupaten Tangerang 2025-2029.

Sejak Muskab Tangerang, komunikasi saya dengannya nyaris tak ada. Tapi, saya yakin suatu saat pasti saya akan bertemu lagi di satu meja. Sebab, Ka Haji dan saya sama-sama masuk dalam susunan formatur KORMI Kabupaten Tangerang.

Masih ada tugas Ka Haji yang belum selesai, yakni sama-sama membantu ketua terpilih untuk menyusun kepengurusan KORMI Kabupaten Tangerang definitif dan mempersiapkan acara pelantikan.

Banyak cerita menarik dan lucu selama saya bergaul dengan almarhum. Dan, banyak yang masih saya ingat.

Salah satunya, ketika sebuah acara selama tiga hari di sebuah hotel. Pada malam pertama, di tengah malam, beberapa kawan, pindah ke kamar beliau yang saat itu tidur sendirian. Rupanya, beberapa kawan pindah ke kamarnya, beralasan takut dengan makhluk ghaib. Saat itu, Ka Haji Jajuli tertawa.
Bayangkan, satu keranjang kasur, ditiduri lebih dari satu orang. Posisi tidur pasti tak beraturan.

Keesokan harinya, Ka Haji “membully” kawan-kawan itu. Kawan lain mendengarkan dan tertawa bareng-bareng. “Ternyata, orang-orang ini, bukan saja takut sama istri, tapi juga takut juga sama setan.”

Dan, Sang Kuasa pun berkehendak. Ka Haji dipanggil-Nya untuk menghadap.
Saya bersaksi bahwa almarhum adalah orang baik. Sekali lagi, semoga husnul khotimah. Aamiin. (*)

Bagikan