Tangerang, cnwbanten.id – Kabupaten Tangerang, hari ini, 13 Oktober 2025, usianya tepat 393 tahun.
Bukan usia muda. Dibilang tua pun, masih belum pas. Sangat tua. Bahkan, amat sangat tua. Lebih dari tiga abad. Hampir empat abad.
Sejak tahun lalu, terhitung saat gelaran pemilihan kepala daerah serentak, Kabupaten Tangerang memiliki pemimpin baru. Moch Maesyal Rasyid sebagai bupati Tangerang terpilih dan Intan Nurul Hikmah sebagai wakil bupati Tangerang terpilih.
Keduanya dilantik secara serentak pula oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, pada 20 Februari 2025.
Artinya, hari ulang tahun ke-393 ini merupakan yang kali pertama dirayakan Maesyal-Intan. Mengusung tema Bersyukur Berkarya Berdaya, seakan memberi keyakinan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang bahwa keduanya memiliki komitmen untuk menjalankan visi misi yang telah digaungkannnya selama proses kampanye, yakni terwujudnya masyarakat Kabupaten Tangerang yang sejahtera dan berdaya saing.
Visi misi tersebut tentunya belum bisa terlihat di masa kepemimpinannya yang baru delapan bulan berjalan ini. Namun, harapan masyarakat untuk bisa mudah mengakses pekerjaan, penghasilan, pendidikannya, untuk peningkatan ekonomi haruslah menjadi modal untuk mereka bergerak, melangkah, memimpin wilayah ini.
Kita tahu, kondisi ekonomi saat ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Daya beli masyarakat sangat rendah. Dunia usaha sulit berkembang. Ini menjadi tantangan berat pemimpin.
Mampukah Maesyal-Intan mewujudkan visi misinya tersebut, di tengah kondisi yang penuh tantangan ini.
Jawaban ini harus disampaikannya saat memberi pidato dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-393 Kabupaten Tangerang tahun 2025, yang digelar pada Senin, 13 Oktober 2025.
Kita tunggu. Ingat, masyarakat tidak ingin visi misi tersebut hanya indah dibaca. Hanya tersampaikan melalui pidato. Masyarakat butuh bukti. Dan, bukti itu harus mulai dirasakan sejak mereka memimpin. Bukan menjelang berakhirnya masa berakhirnya kepemimpinan.
Di sisi lain, para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Tangerang juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengawal dan memastikan bahwa visi misi itu mampu diwujudkan. Sebab, mereka punya “palu” politik anggaran. Pastikan pos-pos anggaran yang disusun dalam APBD mencerminkan keberpihakan kepada kesejahteraan masyarakat. Bukan kepada diri sendiri atau kelompoknya.
Dirgahayu Kabupaten Tangerang. (*/st)
