Jakarta, cnwbanten.id – Dua lokasi di Jakarta diusulkan menjadi proyek strategis nasional, yakni Kota Tua, Jakarta Barat dan RS Sumber Waras, Jakarta Barat.
Untuk menggolkan usulan ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Pramono mengatakan, proyek terkait dengan revitalisasi pengelolaan Kota Tua, yang akan digarap bersama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan Kementerian Ekonomi Kreatif, termasuk proyek pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di wilayah bersejarah itu.
Proyek revitalisasi yang akan digarap Pemprov DKI terkait dengan perbaikan infrastruktur dasar, mulai dari aspek pedestrian, sungai, hingga jalan-jalan di sekitarnya mulai 2026. Sedangkan terkait perbaikan bangunan di sekitarnya, yang banyak merupakan aset BUMN akan dilaksanakan Danantara sampai 2027.
Selain itu, Pramono mengatakan, MRT juga akan menggarap jalurnya sampai ke Kota Tua hingga 2029. Jalur itu sepenuhnya akan berada di bawah tanah untuk menjaga infrastruktur hasil revitalisasi terjaga.
“Berkaitan dengan Kota Tua, karena bersama-sama dengan Danantara dan juga Kementerian Ekonomi Kreatif, kami akan mengelola Kota Tua. Dan untuk itu, salah satu hal yang kami akan usulkan adalah untuk menjadi PSN,” tegas Pramono.
Sementara itu, terkait dengan proyek kedua yang juga ia usulkan menjadi PSN ialah pembangunan rumah sakit internasional tipe A yang akan menjadi rujukan utama di Jakarta. Rumah sakit itu akan dibangun di area seluas 3,6 hektare di kawasan eks Sumber Waras, Grogol.
“Kemudian kalau dikembangkan, direncanakan khusus misalnya untuk rumah sakit hal yang berkaitan dengan jantung, dengan kanser, dan penyakit-penyakit khusus, maka saya yakin itu akan menjadi rumah sakit yang baik dan menjadi rujukan bagi Indonesia,” paparnya.
Pramono mengatakan, dari hasil diskusi usulan itu, Airlangga mengaku masih berkeinginan untuk mempelajari lebih dalam, sambil dipersiapkan seluruh administrasi yang dibutuhkan untuk menjadikan sebuah proyek masuk kategori PSN.
Diketahui, dengan masuknya sebuah proyek ke dalam daftar PSN, proyek infrastruktur itu akan memperoleh beberapa keunggulan berupa percepatan pembangunan, karena setiap hambatan baik regulasi dan perizinan wajib diselesaikan oleh para menteri terkait, gubernur hingga bupati.
Selain itu, proyek PSN juga mendapat manfaat percepatan waktu penyediaan lahan dan jaminan keamanan politik. (*)
