Kasus TBC Masih Tinggi, Bupati : Jadi Tanggung Jawab Bersama

Tangerang, cnwbanten.id – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menegaskan bahwa penanganan tuberkulosis (TBC) merupakan tanggung jawab bersama.

Hal tersebut disampaikan saat membuka kegiatan Penguatan Desa Siaga TBC dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang, Selasa (25/11/2025).

“Bagi seluruh pemangku kepentingan, pahami peran masing-masing, pertegas komitmen, dan terus kawal penguatan Desa Siaga TBC hingga berdampak nyata terhadap penurunan kasus,” ujar Maesyal.

Ia memaparkan bahwa estimasi kasus TBC di Kabupaten Tangerang pada tahun 2024 mencapai 13.625 kasus, dengan capaian penemuan 12.391 kasus atau 90,9%.

Angka tersebut menunjukkan tren yang masih harus terus ditekan melalui pencegahan, penemuan kasus secara aktif, serta pengobatan yang berkesinambungan.

“Tugas kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Pemdes bersama kader, dengan arahan camat dan pimpinan Puskesmas, harus mendata ulang masyarakat, memastikan akurasi data, lalu menjalankan sosialisasi secara menyeluruh,” tegasnya.

Dia juga meminta para perangkat desa, kader kesehatan, Puskesmas, serta camat untuk turun langsung mendata dan mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan dengan pendekatan humanis dan informatif.

Baca Juga :Buku ‘Catatan Pinggir Pesan untuk Ayah’ Dilaunching

Dalam kesempatan tersebut, Bupati turut menegaskan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan sekitar 25 persen APBD untuk sektor kesehatan, dan sebagian dari anggaran tersebut diarahkan khusus untuk memperkuat program penanggulangan TBC.

Lebih lanjut, dia menyampaikan ada enam strategi nasional eliminasi TBC yang menjadi pedoman daerah, yakni penguatan kepemimpinan, peningkatan layanan bermutu, optimalisasi pencegahan dan pengobatan, pemanfaatan riset dan teknologi, pelibatan multisektor, serta penguatan manajemen program.

Sementara itu, salah satu penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan di RSUD Balaraja Siti Hamidah menuturkan, dirinya telah menjalani pengobatan selama 15 bulan. Ia merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari rumah sakit dan juga Puskesmas.

“Saya mendapat pendampimgan dari rumah sakit dan juga Puskesmas. Saya didampingi agar tetap teratur minum obat dalam masa pengobatan,” katanya. (zyi)

Bagikan