Cnwbanten.id – Pengamat Kebijakan Publik Anhar SH menganggap apa yang dilakukan Musa Weliansyah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Banten yang melaporkan, Al Muktabar dan A. Zaki Iskandar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI sangat serius dan sadis.
Pasalnya tuduhan yang diungkapkan Musa jika Al Muktabar yang saat itu menjabat sebagai Pj Gubernur Banten dan Zaki yang saat itu menjabat sebagai Bupati Tangerang telah menerima gratifikasi PT Mutiara Intan Permai anak Perusahaan PT Agung Sedayu selaku pengembang PIK 2 masih terlalu mentah dan kabur.
“Dia harus bisa membuktikan peristiwa pemberian hadiah itu. Kapan, dimana dan dalam bentuk apa hadiah tersebut diberikan PT Mutiara Intan Permai kepada Pak Muktabar dan Pak A Zaki Iskandar,” ujar Anhar.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Ketua umum Lumbung Aspirasi Rakyat Indonesia, mengatakan pelaporan dianggap sadis dan jahat karena bisa membentuk opini publik, dimana terlapor akan persepsikan sebagai koruptor oleh Masyarakat dan jelas hal itu sangat merugikan Pak Muktabar, Pak A Zaki Iskandar termasuk PT Mutiara Intan Permai.
“Jika saudara Musa tidak bisa menunjukan bukti konkrit terkait tuduhannya maka yang bersangkutan bisa di laporkan balik oleh terlapor, baik secara pidana maupun perdata “ tegasnya.
Selain itu jelas Anhar pelaporan tersebut juga menambah kegaduhan khususnya di wilayah Pesisir Utara Kabupaten Tangerang. Terlebih pelaporan tersebut juga di publikasikan secara massif oleh yang bersangkutan, baik di media sosial dan media mainstream.
“Jika publik tidak suka dengan kegaduhan yang diciptakan Musa, maka publik bisa melaporkan yang bersangkutan ke aparat hukum,” pungkasnya.
Sementara itu tokoh pemuda Kecamatan Mauk Ahmad Satibi mengaku tindakan yang dilakukan Musa yang melaporkan mantan PJ Gubernur dan mantan Bupati Tangerang tersebut telah membuat suasana wilayah semakin resah. Apa yang dilakukan Musa jelas Ahmad Satibi bisa membuat masyarakat terpecah belah.
“Harusnya sebagai anggota DPRD Propinsi Banten, beliau turut membantu menyelesaikan kegaduhan social yang terjadi akibat sengkarut pagar laut, ini malah menambah gaduh,” jelasnya.