Jakarta, cnwbanten.id – Pro Jokowi (Projo) di bawah besutan Budi Arie Setiadi akan mengganti wajah Jokowi di logo ProJo saat menggelar Kongres Pro Jokowi (ProJo) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11).
Selain itu juga dalam Kongres Projo, juga membahas mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh
Dukungan ProJo beralih setelah Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden dan dukungan beralih kepada Presiden Prabowo Subianto dan masuk Partai Gerindra.
” Pergantian logo itu hanya bentuk transformasi organisasi, juga agar tidak terkesan kultus individu, nanti kita bahas didalam Kongres, ” Kata Budie Arie saat membuka Kongres Projo di Jakarta, Sabtu (1/11).
Budi Arie berdalih bahwa sejak Projo didirikan pada tahun 2013, organisasi relawan PROJO itu bukan tentang Pro Jokowi, justru Projo diartikan sebagai Pro Jokowi muncul dari wartawan.

Kepada wartawan, Budi Arie berdalih bahwa nama Projo sejak awal didirikan memiliki makna dari Sansekerta dan dalam bahasa kawi Jawa yang artinya negeri dan rakyat, dan bukan memiliki makna Pro Jokowi.
Ia menekankan bahwa selama ini publik keliru telah mengaitkan nama organisasi tersebut sebagai singkatan dari ‘Pro Jokowi’.
Alih alih ingin berdalih dan ingin masuk dalam gerbong kekuasaan pemerintahan, Budi Arie telah melupakan jejak digital bahwa dalam logo Projo terdapat foto Jokowi.
