KEMARIN, Rabu 8 Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto batal hadir dalam kegiatan menanam jagung di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Padahal, sejak pagi Mang Uding sudah menunggu rombongan lewat. Sudah kebayang rombongan melintas di depannya, dengan bunyi strobo dan sirinenya. Tot tot wuk wuk. Tot tot wuk wuk.
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto digantikan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Agak sedikit kecewa. Tapi, itu langsung terobati. Sebab, ia bisa langsung melihat orang kedua negerinya. Meski dari jarak jauh.
Mang Uding membaca di berita online dan melihat di akun tik toknya bahwa Presiden Prabowo Subianto di hari itu punya agenda penting di Istana Negara. Melantik sejumlah wakil menteri dan duta besar.
Mang Uding tidak terlalu fokus dengan sosok-sosok yang dilantik. Isi kepalanya malah berpikir yang lain.
Yuk, kita simak pikiran Mang Uding. Siapkan kopi atau teh hangatnya, lur. Biar makin joss.
Sesuatu yang mistik, klenik, hoki, atau apa pun sebutannya, seringkali dilekatkan di tokoh penting negeri ini.
“Begitu pun Pak Prabowo,” gumam Mang Uding.
Presiden ke-8 Prabowo Subianto tak bisa lepas dari sematannya, yakni 08. Ia sangat diidentikkan sebagai 08. Sematan ini sudah lama melekat. Prabowo menyandang kode 08 sejak masih berpangkat kapten di satuan Kopassus.
Saat pertarungan di pilpres, sebagian besar relawannya menggunakan identitas ‘Prabowo 08’.
Maka, jangan Anda heran ketika 08 (atau angka 8), digunakan Presiden Prabowo saat melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih, kabinet yang dipimpinnya.
Tengok saja ke belakang. Pada 8 September 2025, Prabowo me-reshuffle sejumlah menterinya, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani diganti Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi diganti Ferry Joko Yuliantono.
Sebelumnya, pada reshuffle pertama, dilakukan pada 19 Februari 2025. Ketika itu Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Satryo Brodjonegoro diganti Brian Yuliarto.
Angka 19 terdiri atas angka 1 dan angka 9. Jika sembilan dikurangi satu, maka hasilnya delapan (9 – 1 = 8).
Kemudian, pada tanggal 17 September 2025, Presiden Prabowo kembali melakukan reshuffle kabinet. Angka 17 terdiri atas angka 1 dan angka 7. Jika dijumlah, maka hasilnya 8 (1 + 7 = 8).
Begitu pun di hari Rabu kemarin. Bertepatan dengan tanggal 8 Oktober Lagi-lagi dilakukan pada waktu yang identik dengan angka 8.
Mang Uding merenung. Ia hanya merenung. Enggan berpikir kenapa itu terjadi. Bagi Mang Uding, setiap orang bebas dan berhak berekspresi apa saja dan dikaitkan dengan apa pun. Sepanjang itu tak merugikan orang lain
Hal yang sama pun, sempat teridentik terhadap para presiden sebelumnya.
Sebut saja Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terkesan melekat dengan angka sembilan (9). SBY adalah presiden ke-6 Republik Indonesia. Angka 6 jika dibaca terbalik menjadi angka 9.
Bisa jadi, karena ia lahir di tanggal sembilan bulan sembilan (9 September), sehingga partai besutannya pun dilahirkan pada 9 September.
Jika angka dimulai dari nol (0), maka angka sembilan adalah puncak dari deretan angka-angka (0, 1, 2, 3,…7, 8, 9).
Ada sebutan sembilan wali atau kita sering menyebutnya dengan Wali Songo. Asmaul husna pun berjumlah sembilan puluh sembilan (99/kembar 9).
Lantas, ada simbolistik sembilan yang bermakna ekonomi bisnis yang disematkan para pelakunya. Yakni, sembilan naga. Mereka, para naga ini, dianggap Mang Uding sebagai simbol penguasa ekonomi negeri ini.
Mang Uding menghindari penyebutan oligarki untuk mereka. Ia lebih senang menyebut mereka sebagai konglomerat. Sebutan yang populer di zaman Soeharto.
Masih soal angka sembilan, Mang Uding teringat sambutan Presiden Prabowo saat penutupan Kongres VI Partai Demokrat pada 25 Februari 2025. Kata Prabowo angka 9 adalah seperti angka keramat.
Tanggal penutupan kongres ini, entah kebetulan atau tidak, jika dijumlah hasilnya sembilan.
25 atau 2 + 5 = 7
7 + 2 (Februari bulan kedua), maka hasilnya 9.
Kemudian, tahun 2025, jika dijumlah hasilnya juga sembilan (2 + 0 + 2 + 5).
Pas dengan identitas khas Partai Demokrat.
Lantas, apa yang melekat dari Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. Meski bukan dalam bentuk angka, Jokowi saat melakukan kebijakan reshuffle kabinet seringkali di hari Rabu Pon, berdasar kalender Jawa. Silakan dicek.
Malam harinya, ketika kumpul bareng sahabatnya sambil menunggu laga Indonesia versus Arab Saudi, Mang Uding menceritakan soal angka 8 ini.
Seperti biasa, para sahabatnya cuma terbengong mendengarnya. Tak bisa dibantah, karena ada benarnya. “Iya juga, ya. Pas bener, selalu delapan,” kata Nusi sambil menengok ke wajah Aceng dan Muhsin. (*)
