Tangerang, cnwbanten.id – Ketika Anda baca judul berita ini, pastinya di antara Anda ada yang berpikiran kotor. Melayang ke mana-mana. Jangan salah arti. Jangan juga gagal paham, ya.
Memang, sederet nama makanan ini terdengar ‘ngawur’. Tapi, itulah kenyataannya. Makanan ini menjadi ciri khas Indonesia yang tersebar di seantero Nusantara. Mau tahu lebih detail ? Yuk, simak ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Memek
Eit, kalem. Jangan gagal paham. Ini benar-benar nama makanan. Memek adalah kudapan khas Pulau Simeulue, Aceh. Makanan ini mirip bubur dan terbuat dari ketan dan pisang.

Nama memek di sini memiliki arti ‘bunyi gemeretak saat dikunyah’. Kalau Anda bepergian ke Aceh, jangan lupa mencoba memek yang satu ini. Rasanya manis dan gurih. Pastinya mengenyangkan bagi setiap orang yang memakannya.
Makanan memek ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dalam sidang pada 13-16 Agustus 2019.
2. Nasi Kentut
Ini adalah makanan khas Medan, Sumatera Utara. Makanan ini memakai daun sembukan atau yang lebih dikenal tanaman kentut. Daun tersebut digunakan sebagai campuran nasi dengan daun pisang saat dibakar.

Aroma nasi ini justru harum semerbak dan sangat menggoda. Nasi ini biasanya disajikan dengan ayam goreng, ikan pepes, dan sambal pedas.
3. Kerupuk Melarat
Yakinlah, Anda yang kaya, tak akan melarat gara-gara makan kerupuk ini. Kerupuk ini oun digemari semua kalangan.

Ini adalah makanan khas Cirebon dan sekitarnya. Makanan ini disajikan dengan menambahkan sambal asam. Jajanan kerupuk melarat sangat cocok disantap pada musim kemarau, selain menambah selera makan juga dapat membangkitkan semangat kerja. Terbuat dari tepung tapioka. Bentuknya urakan, seperti tali kusut.
4. Ketupat Jembut

Kening Anda mengerit membaca nama makanan ini ? Ya, ini adalah makanan khas Semarang, Jawa Tengah. Ketupat berisi tauge. Makanan ini biasanya dinikmati dengan opor ayam. Makanan ini hanya ada saat tradisi Syawalan.
5. Kue Kontol Kejepit
Unik, kan namanya. Kue kontol kejepit atau disingkat tolpit ini adalah salah satu makanan ringan tradisional khas Bantul, Provinsi DIY. Makanan ini terbuat dari tepung beras dan gula jawa/gula merah yang digoreng.

Kue tolpit ini rasanya manis dan legit. Bentuknya pipih dan terjepit di tengah. Kue ini juga resmi masuk daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Jika Anda sedang berada di Bantul, kue ini sangat mudah ditemui di pasar-pasar tradisional wilayah itu.
6. Sate Kere
Ini adalah kuliner khas Solo, Jawa Tengah. Terbuat dari tempe gambus, yaitu tempe yang dibuat dari ampas tahu. Bahan dasar pembuatan sate ini menggunakan jeroan sapi, seperti paru, usus. Sate ini juga dilengkapi dengan bumbu kacang atau bumbu kecap.

Sate Kere ini telah menjadi ikon kuliner di Solo. Banyak wisatawan memburu kuliner ini saat mereka ke Solo. Tak ada salahnya, Anda ikut mencicipi.
7. Mie Lendir
Jangan jijik. Ini merupakan makanan khas Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Mie Lendir memiliki kuah yang kental berwarna cokelat. Kuah ini dicampurkan beberapa bahan, seperti kacang tanah dan ubi jalar.

Makanan ini biasa dijual di warung-warung. Selain di Tanjungpinang, Mie Lendir ini juga terkenal di daerah Batam.
8. Kue Peler Bedebu

Kue khas Kepulauan Seribu ini terbuat dari ubi yang ditumbuk dengan sagu, diisi dengan gula merah, lalu dikukus. Di tempat lain, makanan tersebut mirip dengan klepon yang bisa dimakan dengan dicampuri parutan kelapa.
9. Kuku Macan

Ini adalah makanan camilan khas Balikpapan, Kalimantan Timur. Makanan ini berupa kerupuk ikan tenggiri dengan bentuk runcing menyerupai kuku. Karena ukurannya cukup besar dan tajam di ujung, masyarakat menamainya ‘kuku macan’. Rasanya gurih dan cocok jadi teman makan nasi hangat.
10. Es Dawet Jembut Kecabut

Ini adalah hidangan penutup khas Purworejo, Jawa Tengah. Makanan tersebut dinamai demikian karena sering dijajakan di sebelah timur Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh. Sehingga, nama tersebut merupakan kepanjangan dari Jembatan Butuh (Jembut) Kecamatan Butuh (Kecabut).
Tentunya, masih banyak lagi sederet nama makanan yang namanya unik, nyeleneh, bahkan terkesan ‘ngawur’. Makanan itu tersebar dari Sabang sampai Merauke. Menjadi khas masing-masing daerah, bernilai budaya dan juga menjadi kekayaan kuliner Nusantara. (*/st)
