Polda Metro Jaya Gelar Pasukan Operasi Zebra 2025

Jakarta, cnwbanten.id – Polda Metro Jaya hari ini resmi berlakukan Operasi Zebra di seluruh wilayah hukum Jakarta.

Menurut Kepala Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin Operasi Zebra berlaku selama 14 hari kedepan mulai hari ini 17 November hingga hingga 30 November mendatang.

Dikatakannya bahwa operasi ini selain dari operasi cipta kondisi menjelang pelaksanaan Operasi Lilin ataupun Operasi Nataru yang tidak berapa lama lagi juga akan digelar di penghujung tahun ini.

mendasari hal tersebut menurut Maruli, pelanggaran pelanggaran yang terjadi pada periode bulan Oktober tercatat lebih dari 500 ribu pelanggaran.

” Dari 500 ribu pelanggaran tercatat sebanyak 11 ribu lebih kasus kecelakaan di Jakarta terdapat 600 ribu lebih korban meninggal dunia di jalan, ”

dari berbagai fenomena yang tentunya tadi sudah disampaikan oleh inspektur apel, bahwa pelanggaran yang terjadi sampai dengan periode bulan Oktober tercatat 500.000 lebih pelanggaran mengakibatkan sebanyak 11.000 lebih kasus kecelakaan di Jakarta dan berdampak terhadap 600 lebih korban meninggal dunia, ” kata Maruli saat Apel Siaga Operasi Zebra 2025 di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/11)

Dari data Jasa Raharja juga cukup memprihatinkan sebab sampai dengan bulan Oktober sudah lebih dari Rp 100 milyar anggaran yang dikeluarkan untuk pembiayaan pembayaran santunan terhadap korban kecelakaan lalu lintas.

” Anggaran itu meliputi korban luka luka dan korban meninggal dunia, “ujarnya.

Lebih lanjut Maruli mengatakan bahwa selama 14 hari Operasi Zebra 2025 ini, Polri bersama dengan POM TNI, dinas Perhubungan menggelar kekuatan personil sebanyak 2.939 yang digelar seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya.

“Tidak lagi menggunakan pola razia stasioner, tapi kita lebih menggunakan hunting system. Nanti akan banyak personel gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan akan menyisir ruas-ruas jalan yang biasanya banyak sekali terjadi pelanggaran di luar dari 127 ruas jalan yang terpantau langsung oleh kamera ETLE, ” imbuhnya.

Selain itu aktivitas ETLE Mobile juga akan dimasifkan dan ETLE Mobile ini bisa me-capture depan dan belakang.

” Ini untuk menyasar pada fenomena yang saat ini banyak kita jumpai, pelanggaran-pelanggaran tanpa TNKB ya, khususnya roda dua yang biasanya bagian belakangnya itu dicopot. Ada kecenderungan menghindari tangkapan kamera ETLE. Kalau yang ETLE statis itu hanya bisa melihat, me-capture dari depan, tapi kalau ETLE Mobile ini depan dan belakang bisa di-capture, ” Jelasnya

Ia menjelaskan bahwa 11 target operasi dalam operasi ini, di antaranya penggunaan helm, kemudian pengendara kendaraan roda dua yang di bawah umur, kemudian kecepatan, kemudian juga TNKB mengendarai kendaraan di bawah pengaruh alkohol, kemudian balapan liar, kemudian juga penggunaan TNKB, plat-plat diplomatik.

” Ya, ini juga banyak ditemukan kendaraan-kendaraan yang menyamarkan ataupun memalsukan penggunaan plat Korps Diplomatik untuk kendaraan-kendaraan umum ya. Ini juga akan kita sasar, termasuk juga kendaraan ataupun penggunaan plat TNI, Polri yang tidak sesuai dengan ketentuan, ” paparnya.

Sedangkan mengenai beberapa target operasi yang akan disasar selama 14 hari ke depan menurutnya harapan masyarakat Jakarta dan seluruh masyarakat yang beraktivitas di Jakarta bisa meningkatkan kepatuhannya sehingga

“kita bisa menekan angka pelanggaran dan mudah-mudahan berdampak dari kita juga bisa menekan angka kecelakaan dan fasilitasnya, ” pungkasnya.

 

Bagikan