Cnwbanten.id – Ratusan warga memadati pasar murah yang digelar di depan Pendopo Bupati Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Jumat (26/9/2025). Kehadiran pasar murah ini disambut antusias karena dinilai mampu meringankan beban belanja rumah tangga di tengah tingginya harga bahan pokok.
Beragam kebutuhan dapur dijual dengan harga lebih terjangkau, mulai dari beras SPHP, minyak goreng kemasan 1–2 liter, gula aren, sayuran hingga cabai. Pasar murah ini digelar menyusul lonjakan harga beras, telur, dan cabai dalam beberapa pekan terakhir.
Lia (52), warga BTN Ona, mengaku rela antre sejak pukul 08.00 WIB demi mendapatkan harga miring.
“Harganya jauh lebih murah dibanding pasar biasa. Minyak goreng 2 liter di pasar sekarang Rp39.000–Rp40.000, sedangkan di sini saya bisa beli dua pouch 2 liter hanya Rp56.000. Sangat membantu sekali,” ungkap Lia.
Ia berharap pasar murah tidak hanya digelar sesekali, melainkan rutin setiap minggu agar masyarakat bisa terus terbantu. “Kalau bisa berkelanjutan, anggaran rumah tangga jadi lebih hemat,” katanya.
Asisten Daerah (Asda) II Kabupaten Lebak, Ajis Suhendi, mengatakan kegiatan ini merupakan arahan Bupati Lebak sebagai upaya menjaga ketersediaan stok sekaligus menekan harga pasar.
“Untuk minyak goreng premium disubsidi Rp5.000–Rp5.750 per liter, sedangkan beras SPHP rata-rata disubsidi Rp2.000 per kilogram,” jelas Ajis.
Pasar murah ini terselenggara berkat kerja sama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lebak dengan BUMD, perbankan, serta Dinas Pertanian. Di antaranya Bank BJB, Bank Banten, PT BPR Rangkasbitung, dan PT LKM Rangkasbitung.
Untuk pemerataan, panitia membatasi pembelian maksimal dua liter minyak goreng per orang. Meski begitu, animo masyarakat tetap tinggi.
“Antusiasme warga menunjukkan pasar murah sangat dibutuhkan. Selisih harga Rp2.000–Rp5.000 saja sudah terasa membantu. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi terkendali,” pungkas Ajis. (mulyana)
